VoiceBengkulu. Com. Pengerjaan jembatan gantung yang menghubungkan desa Talang Rasau kecamatan Lais dan desa Tanjung aur Kecamatan Air Padang Kabupaten Bengkulu Utara diduga sebagai Proyek siluman.
Saat di konfirmasi kepala pengawasan yang bernama Alpi menyebutkan karena pembangunan jembatan gantung ini berasal dari dana hibah maka tidak menggunakan papan merek. Lebih lanjut Alfi menerangkan bahwa keterangan yang disampaikannya itu berdasarkan yang di beri tahu pimpinannya. Proyek jembatan gantung ini di kerjakan oleh Pt cahaya yang beralamatkan di curup Kabupaten Rejang Lebong.
Berdasarkan Investigasi media VoiceBengkulu.com Pada Kamis tanggal 23 April 2020.kegiatan ini sudah berjalan lebih kurang sepuluh hari tanpa kejelasan berapa dana dan berasal dari mana dana hibah tersebut.
Pekerjaan tahap awal saja sudah terkesan asal jadi. Misalnya saja untuk Direksi Kit tidak ada. Saat ditanya siapa pelaksana lapangan atau siapa yang bertanggung jawab atas pekerja pekerja Alpi tidak tahu.
Para pekerja yang sebagian besar berasal dari luar desa Talang rasau menggunakan gedung puskesmas pembantu yang sudah tidak berpenghuni lagi untuk tempat tinggal sekaligus halamannya untuk tempat memotong besi behel dan penumpukan material.
Pembangunan tanpa papan merek ini menjadikan tanda tanya
sehingga masyarakat tidak bisa memantau kegiatan tersebut apakah sesuai dengan gambar serta anggaran dana. Masyarakat Desa Tanjung aur yang juga mantan Bpd sangat menyayangkan hal ini. Karena sebagai penerima manfaat adalah masyarakat desa tanjung aur. Jika dengan dana yang besar jembatan ini di buat asal-asalan maka yang rugi adalah kami .
Mungkin saja karena proyek ini berlokasi di tempat yang tersembunyi maka mereka pihak pelaksana menganggap tidak akan ada pihak yang akan memantau sehingga mereka membangun jembatan tanpa prosedur semestinya.
Harapan kami sebagai masyarakat desa Tanjung Aur agar pihak terkait memantau pembangunan jembatan ini agar hasilnya maksimal dan bisa kami gunakan dalam jangka yang panjang.
Jika seorang kepala pengawasan saja tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini bisa saja gaji para pekerja tidak di bayar yang otomatis menjadikan proyek ini mangkrak dan yang dirugikan masyarakat pengguna .